Ini cerita tentang manejer klub favorit saya. Dialah Arsene Wenger, manejer Arsenal selama kurun waktu 22 tahun. Arsene Wenger merupakan manejer tersukses Arsenal. Selama 8 tahun awalnya, dia sukses mendapatkan 3 Premier League, serta 4 FA Cup. Ditambah gelar-gelar lain semacam Cup Winner's Cup dan FA Community Shield yang tak mampu saya hitung.. Cerita kesuksesan Wenger di masa awal sangat indah. Highbury merupakan saksi bisu kedahsyatan juru taktis tersebut.

Pada awal mula fase kepelatihan, Wenger dijuluki The Magician, dengan chant:
"Ooooh, Arsene Wenger's magic,
He's got a magic hat.
And when he saw the double,
He say I'm having that!";
karena beliau berhasil membawa Arsenal double winner (Juara FA dan PL di musim yang sama) sebanyak 2 kali pada saat 8 musim pertamanya. Wenger pula yang membawa Arsenal bertengger di jajaran elit Eropa. Sayang kesuksesan dia hanya mampu membawa Arsenal ke final UEFA Champions League pada 2006.

Arsene Wenger merupakan manejer disiplin. Ia menerapkan pola diet pada setiap pemainnya ditambah olahraga-olahraga khusus. Melihat kondisi Highbury yang kurang memadai, ia meminta fasilitas lebih kepada board dan mendesak agar dibangun Stadium baru sesegera mungkin, yang baru terlaksana pada 2004 dan jadi pada 2006. Stadium itulah kandang Arsenal sekarang Emirates.

Cerita buruk dimulai karena hutang. Hutang Emirates merupakan hutang terbesar yang dimiliki manajemen Arsenal. Total sekitar £900m biaya pembangunan Emirates belum dibayarkan. Wenger harus memutar otak agar Arsenal bisa membayar hutang dan tetap menjadi tim elit di Inggris Raya. Sejak saat itu strategi scout and sell dimulai. Sederet pemain wahid layaknya Robin Van Persie, Cesc Fabregas, Samir Nasri, Gael Clichy bahkan bintang-bintang lawasnya semacam Thierry Henry dan Patrick Vieira terpaksa harus dijual. Tujuan Wenger hanya satu, melunasi hutang Emirates.

Setelah lebih dari satu dekade pelunasan hutang Emirates (dan puasa gelar), hutang tersebut akhirnya menyusut dan berkurang total pada 2012-2013, dimulai dengan pembelanjaan jor-joran. Pemain seperti Mesut Özil, Santi Cazorla, Lukas Podolski, Olivier Giroud, Alexis Sanchez, Granit Xhaka, Shkodran Mustafi, Alex Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang didatangkan. Namun sayang, mungkin efek mental dan tekanan dari fans membuat Arsenal hanya mampu merengkuh 3 FA Cup dalam kurun waktu 5 tahun. Taktis Wenger yang disalahkan. Memang mental juara 13 tahun lalu telah pudar karena hutang. Taktik Wenger yang pada masanya terkenal wahid dan disandingkan dengan pelatih top semacam Sir Alex F, Carlo Ancelotti telah usang termakan zaman. Sepertinya Wenger sudah "stuck" pada 13 tahun lalu, stuck pada kenangan Highbury.

Tapi legasi Wenger tak terbantahkan. Emirates merupakan hal terindah yang diberikan olehnya. Ditambah kejeliannya dalam meramu taktik hingga Arsenal tetap mampu bertengger di 4 besar pada masa-masa sulit.

Merci Beacoup Wenger! Selamat beristirahat pada masa pensiunmu! Dan terimakasih atas segala hal yang kau korbankan untuk Arsenal.

-Opini mahasiswa S1-
Continue Reading