Antara PKI dan Pemerintah
Tahun 2017 ini, Indonesia memasuki tahun ke-52 semenjak kejadian memilukan yang dilakukan terhadap beberapa jendral TNI. Kejadian tersebut dilakukan pada tanggal 30 September 1965. Hanya Jendral A. H. Nasution yang mampu selamat dari kejadian tersebut. Kejadian tersebut membuat para petinggi negara kocar-kacir. Akibatnya, terjadi penumpasan terhadap anggota PKI. Memakan korban ratusan ribu masyarakat yang merupakan anggota PKI atau diduga anggota PKI.
Menilik kejadian tersebut, banyak yang berkata penumpasan tersebut tidak didasari akal sehat. Ratusan ribu masyarakat menjadi korban penumpasan. Akibatnya pada tahun 1990an, diadakan pengadilan HAM untuk menyelesaikan permasahan tersebut.
Sebagai mahasiswa, saya ingin membuka suara terhadap kejadian tersebut. Kejadian tersebut merupakan reaksi yang terjadi akibat pembunuhan beberapa jendral. Namun, perlu digarisbawahi bahwa PKI memiliki track record yang buruk di Indonesia. Dimulai dari 1948, PKI menjalankan aksinya. Dimana ribuan ulama dan santri yang dianggap mengganggu jalan mereka "dilenyapkan". Mereka menguasai lahan minyak agar dapat terus eksis melawan pemerintahan. Namun pemerintahan menang. Dibantu dengan tenaga rakyat, PKI berhasil digagalkan dan pemimpin-pemimpin mereka ditangkap.
Melihat dari perbuatan PKI yang tidak berakal sehat dan banyak masalah, dimulai dari berusaha membuat Negara Indonesia Komunis hingga pembantaian terhadap ulama, dapat dilihat ideologi organisasi mereka tidak benar. Mereka menyebarkan kebencian terhadap pemerintah dan ulama. Kebencian itu membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia.
Dilihat dari krisis yang dihadapi bangsa Indonesia pada 1965, dimana rakyat resah terhadap PKI yang telah menjalankan rencana keji mereka serta krisis ekonomi terjadi dimana-mana, saya menyimpulkan pembantaian tersebut merupakan hal yang tidak dapat disalahkan. Perbuatan PKI pada 1948 yang telah membantai ulama serta tragedi G30S-PKI, merupakan percontohan bahwa ada yang tidak benar di dalam organisasi ini. Penumpasan merupakan jalan tercepat untuk menyelesaikan krisis pada masa itu. Cara tersebut tidak dapat disalahkan, karena ada kemungkinan jika mereka tidak segera ditumpas, relawan mereka dapat bertambah dan akan ada efek domino dari kejadian 30S-PKI.
Oleh karena itu, jangan biarkan PKI berkembang lagi. Dengan ideologi mereka yang tidak benar sejak dahulu, mungkin saja kejadian 1948 dan 1965 dapat terjadi kembali.
(Satrio Ponco Sushadi, Mahasiswa, 2017)
Continue Reading